Penggunaan dan tindakan pencegahan [bis (2-kloro etil) eter (CAS# 111-44-4)]

[Bis (2-kloro etil) eter (CAS # 111-44-4)], dikloro etil eter terutama digunakan sebagai zat kimia antara untuk pembuatan pestisida, tetapi terkadang juga dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan pembersih. Zat ini mengiritasi kulit, mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru serta menyebabkan ketidaknyamanan.

1. Bagaimana dikloroetil eter berubah di lingkungan?
Dikloroetil eter yang dilepaskan ke udara akan bereaksi dengan bahan kimia lain dan sinar matahari untuk diurai atau dihilangkan dari udara oleh hujan.
Dikloroetil eter akan terurai oleh bakteri jika berada dalam air.
Sebagian dikloroetil eter yang dilepaskan ke dalam tanah akan tersaring dan meresap ke dalam air tanah, sebagian akan diurai oleh bakteri, dan sebagian lagi akan menguap ke udara.
Dikloroetil eter tidak terakumulasi dalam rantai makanan.

2. Apa efek dikloroetil eter terhadap kesehatan saya?
Paparan terhadap dikloroetil eter dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada kulit, mata, tenggorokan, dan paru-paru. Menghirup dikloroetil eter dalam konsentrasi rendah dapat menyebabkan batuk dan ketidaknyamanan pada hidung dan tenggorokan. Studi pada hewan menunjukkan gejala yang mirip dengan yang diamati pada manusia. Gejala-gejala ini meliputi iritasi pada kulit, hidung, dan paru-paru, kerusakan paru-paru, dan penurunan laju pertumbuhan. Diperlukan waktu 4 hingga 8 hari bagi hewan laboratorium yang masih hidup untuk pulih sepenuhnya.

3. Hukum dan peraturan dalam dan luar negeri
Badan Perlindungan Lingkungan AS (US EPA) merekomendasikan agar kadar dikloroetil eter dalam air danau dan sungai dibatasi hingga kurang dari 0,03 ppm untuk mencegah bahaya kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi atau konsumsi sumber air yang terkontaminasi. Setiap pelepasan lebih dari 10 pon dikloroetil eter ke lingkungan harus dilaporkan.

Standar konsentrasi yang diizinkan untuk polusi udara di lingkungan kerja Taiwan menetapkan bahwa konsentrasi rata-rata yang diizinkan dari dikloroetil eter (Dikloroetil eter) di tempat kerja selama delapan jam per hari (PEL-TWA) adalah 5 ppm, 29 mg/m3.